ARISTOTELES
Oleh: Iwan Ismi
Febriyanto
Aristoteles adalah
filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia memelopori
penyelidikan ihwal logika memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberi
sumbangsih tak dapat digambarkan besarnya terhadap ilmu pengetahuan. Namun,
banyak ide-ide Aristoteles yang sudah ketinggalan jaman. Tapi yang paling
penting dari apa yang pernah dilakukan aristoteles adalah pendekatan rasional
yang senantiasa melandasi karyanya. Menurut Aristoteles manusia perlu mempertanyakan
tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik
pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan.
Aristoteles lahir di
kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika. Pada umur 17
tahun Aristoteles pergi ke Athena dan belajar di Akademi Plato. Di bawah asuhan
Plato dia menanankan minat dalam hal spekulasi filosofis. Pada tahun 342 SM
Aristoteles kembali ke Macedonia dan menjadi guru anak berumur tiga belas
tahun, yang kemudian dikenal dengan Alexander Yang Agung. Dan di tahun 335 SM
Aristoteles kembali ke Athena, kemudian disitu mendirikan sekolahnya sendiri
bernama Lyceum. Aristoteles sempat didera berbagai masalah di Macedonia, ketika
Alexander Yang agung wafat tahun 323 SM golongan anti-macedonia memegang
kekuasaan di Athena dan aristoteles didakwa telah kurang ajar kepada dewa.
Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM
pada umur 62 tahun.
Karya Aristoteles
sangat mencengangkan, Daftar Kuno mencatat tidak kurang dari 170 buku hasil
ciptaannya, dia menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi,
geologi, fisika, anatomi, phsiologi. Hasil tulisannya sebagian didapat dari
pengamatan asisten yang dia gaji, dan sebagian hasil pengamatannya sendiri. Dia
juga merupakan filosof orisinil dengan menyumbangkan tiap bidang penting dalam
filsafah spekulatif tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi,
politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang
Athena dan konstitusi Athena.
Beberapa ide
Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan fenomena sekarang. Misalnya, dia
mendukung perbudakan karena menurutnya sejalan dengan hukum alam. Dan dia tidak
sepakat dengan gender, bahwa wanita posisinya sama dengan laki-laki. Di
abad-abad belakangan, pengaruh Aristoteles telah merosot bukan alang kepalang.
Namun, saya pikir pengaruhnya sudah begitu menyerap dan belangsung begitu lama.
Comments