Skip to main content

Antonio Gramsci


Antonio Gramsci
Oleh: IwanIsmiFebriyanto


Antonio Gramsci lahir di Sardinia, Italia, pada 22 Januari 1891. Sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara yang sejak lahir berpunggung bungkuk telah membuatnya rapuh dalam menghadapi kemiskinan dan penderitaan. Ia tumbuh dengan tekanan psikologis, introvert dan paranoid pada penyangga tubuhnya. Tahun 1903, Gramsci harus meninggalkan sekolah dan bekerja membantu ekonomi keluarganya setelah ayahnya kehilangan pekerjaan pada tahun 1897 atas tuduhan kecurangan ”administratif”. Dengan susah payah, akhirnya Gramsci bias melanjutkan pendidikannya, bahkan sampai masuk kuliah dan berkenalan dengan bacaan dan aktivitas politik kelompok sosialisme. Antonio Gramsci merupakan salah satu pemikir “kiri”, karena sifat perjuangan dan garis Marxian yang mengental dalam corak tulisan-tulisannya dalam usahanya memberdayakan penentangan terhadap rezim yang berkuasa pada waktu itu, dan juga dalam mengkonstruksi sosial-politiknya. Di tahun 1913, pertama kalinya ia berhubungan dengan gerakan sosialis di Turin, setelah itu ia juga aktif di jurnalistik
(di mingguanPartai-Sosialis “JeritTangis Rakyat” danAvanti), sebagai editor, kolumnis, dananalis. Dari latarbelakang kehidupan Gramsci yang berangkat dari kaum menengah kebawah yang didukung riwayat pendidikan dan aktivitas politiknya, telah membentuk konstruksi epistemologis yang kental dengan panduan kecerdasan teoritik dan kecerdasan keterlinatan dalam membaca realitas social dan merekonstruksi paham tentang hal tersebut. Dia akhirnya meninggal pada 27 April 1937 setelah lama sakit (terakhir mengalami pendarahan otak). Dia tidak hanya dikenal sebagai filsuf yang handal, namun juga praktisi politik yang luarbiasa. Ada banyak gagasan yang di gagas oleh Antonio Gramsci, seperti rekonstruksi Marxian, Objektivisme, Epistemologi praksis, dan lain sebagainya. Namun, salah satu yang paling mencolok diantara gagasan-gagasannya adalah penyebutannya tentang hegemoni. Hegemoni bias diartikan sebagai pengukuhan atas apa yang telah kita peroleh, konsep ini sebagimana kita ketahui sering dipakai oleh Lenin dalam menghegemoni kuasanya atas Uni Soviet. Namun, orang yang berhasil mempopulerkan kata hegemoni sendiri adalah sang maestro dari Italia, Antonio Gramsci. Hegemoni sendiri terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu yang pertama adalah tingkatan Integral, kedua adalah tingkatan Merosot, dan kemudian yang terakhira dalah tingkatan Minimum. Menurutnya, ada empat cara melakukan hegemoni, yaitu dengan cara kekerasan, persuasi, kepemimpinan politik, dan ideologis (penyebaran ideology). Dan actor-aktor yang mampu untuk kemudian melakukan proses hegemoni tersebuta dalah kaum intelektual, kaum kapitalis, danpartai politik.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Elit dalam Kebijakan Publik

ELIT DAN KEBIJAKAN : TINJAUAN TEORITIS TENTANG MODEL ELIT DALAM MEMAHAMI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Oleh : Iwan Ismi Febriyanto Abstract             In the analysis of public policy, of course, there are some models that can be used to focus on one subject of public policy itself. That is, before we alone make this a great and sturdy construction, of course, we must have a clear model. That is the reason why public policy analysis models are crucial in making or analyzing public policy. There are several models in the classification of policy analysis. However, here the author would like to focus on Elite Model Theory in the analysis of public policy. To find out how political institutions operate, how decisions are made then the informant's most relevant is the political elite. Elite is defined as "those that relate to, or have, an important position." Political elite to do with how power affects the person's public policy making. Here the role of the

TEORI NEW PUBLIC MANAGEMENT

DIALEKTIKA KEBIJAKAN PUBLIK : “STUDI KOMPARASI TEORI NEW PUBLIC MANAGEMENT DENGAN GOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK” Oleh: Iwan Ismi Febriyanto Abstract Public sector organizations are often described unproductive, inefficient, always loss, low quality, poor innovation and creativity, as well as many other critics. The emergence of strong criticism directed at public sector organizations will then cause the movement to reform public sector management. One of the public sector reform movement is the emergence of the concept of New Public Management (NPM). The concept of new public management was initially introduced by Christopher Hood in 1991. When viewed from a historical perspective, modern management approaches in the public sector at first appear in Europe in the 1980s and 1990s as a reaction to the inadequacy of the traditional model of public administration. NPM emphasis at that time was the implementation of decentralization, devolution, and the m

Anarkisme, Liberalisme, dan Komunisme

Anarkisme, Liberalisme, dan Komunisme Analisis Mengenai Pengaruh dan Implementasinya dalam Kondisi Politik di Suatu Negara Oleh : Iwan Ismi Febriyanto BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG             Ideologi merupakan hal yang paling krusial dalam sejarah maupun masa depan kehidupan manusia, terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Bagaimana ideologi mempunyai peran sebagai dasar maupun pijakan yang digunakan oleh suaru kelompok sebagai panutan dari apa yang akan dilakukannya kedepan. Kata ideologi sendiri pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan oleh seorang filsuf dari negara Perancis yang bernama Antonie Destutt de Tracy di masa Revolusi Perancis. Antony Downs (1957:96) mengatakan bahwa ideology merupakan seperangkat asumsi dasar baik normatif maupun empiris mengenai sifat dan tujuan manusia atau masyarakat agar dapat dipakai untuk mendorong serta mengembangkan tertib politik.