Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

LIBERALISASI SEKTOR MIGAS

LIBERALISASI SEKTOR MIGAS “ Setan itu Bernama IMF : Eksploitasi Migas Indonesia dan Imperialisme Gaya Baru Negara Dunia Pertama ” Oleh : Iwan Ismi Febriyanto             Pada tahun 1991 sampai pada kisaran tahun 1996, Indonesia memang sempat mencatatkan prestasinya dibidang ekonomi dengan pertumbuhan GDP rata-rata 7,7 persen (1991-1994), 8,2 persen (1995), dan 7,8 persen (1996). Namun, semua itu seketika runtuh ketika Indonesia terkena depresiasi baht Thailand yang menghantam sendi-sendi perekonomian nasional pada waktu itu. Bahkan, nilai tukar mata uang Indonesia atas dollar AS sampai menembus angka Rp 14.800 per dollar AS. Disinilah yang menjadi puncak dari prestasi Indonesia sebelumnya, yaitu krisis ekonomi yang spektakuler dalam beberapa dekade terakhir.             Krisis ekonomi inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu “pasien” dari lembaga-lembaga kreditor internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank, dan Asian Development Bank (AD

Carut Marut Perburuhan di Indonesia

Carut Marut Perburuhan di Indonesia* Oleh : Iwan Ismi Febriyanto Kaum Buruh Sedunia, Bersatulah !        Permasalahan buruh memang telah lama ada di belahan bumi manapun, ini seiring dengan perkembangan industrialisasi yang terjadi sejak abad ke 18 lalu. Di Indonesia sendiri, permasalahan buruh nyatanya memang belum menemui titik terang dengan berbagai tuntutan kesejahteraannya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah mencapai 6 % per tahunnya ternyata belum mampu memperbaiki nasib buruh secara signifikan. Di berbagai daerah, nasib buruh masih dalam taraf hidup yang tidak layak. Belum lagi pada permasalahan bahwa buruh-buruh yang tergabung atau menjadi piminan-pimpinan di serikat pekerja masih harus mendapatkan ancaman atau intimidasi dari berbagai perusahaan tempat mereka bekerja. Sebenarnya, sekelumit permasalahan ini bisa terselesaikan dengan UU yang dibuat oleh pemerintah.

Peran Pabrik Gula dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah : “Membangkitkan Semangat Ekonomi Kerakyatan dengan Memanfaatkan Pendirian Pabrik Gula dalam Mendongkrak Pendapatan Ekonomi Masyarakat Daerah”

Peran Pabrik Gula dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah : “Membangkitkan Semangat Ekonomi Kerakyatan dengan Memanfaatkan Pendirian Pabrik Gula dalam Mendongkrak Pendapatan Ekonomi Masyarakat Daerah” Oleh : Iwan Ismi Febriyanto             Pabrik Gula adalah salah satu saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Itu disebabkan karena kepemilikannya yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan masanya. Contohnya adalah Pabrik Gula Kebon Agung yang didirikan pada tahun 1905, pabrik gula ini sempat dimiliki oleh penjajah Belanda yang kemudian pada tahun 1932 diambil alih oleh Javasche Bank Malang (yang sekarang berubah menjadi Bank Indonesia) dan saat ini dikelola oleh PT Kebon Agung. Gula, seperti yang kita ketahui adalah salah satu komoditi yang khas dari negara Indonesia dan negara-negara beiklim tropis lainnya. Bagaimana tidak, pada awal tahun 1930-an, Indonesia sempat menjadi negara dengan produksi gula terbesar didunia.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI STRATEGI PERUBAHAN SOSIAL : UPAYA PENGEMBANGAN TINDAKAN KOMUNIKATIF DALAM MEMBANGUN POLA DEMOKRASI DELIBERATIF DENGAN MODEL PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI STRATEGI PERUBAHAN SOSIAL : UPAYA PENGEMBANGAN TINDAKAN KOMUNIKATIF DALAM MEMBANGUN POLA DEMOKRASI DELIBERATIF DENGAN MODEL PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT Oleh : Iwan Ismi Febriyanto Abstraksi             Demokrasi akhir-akhir ini memang sedang menjadi sorotan berbagai ilmuwan tentang eksistensinya dalam menjawab berbagai permasalahan, terutama di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwasannya demokrasi kita hari lebih mengarah pada demokrasi yang sifatnya prosedural ketimbang substansial. Demokrasi hari ini mengalami pemahaman yang dangkal dibalik tujuan awalnya yang baik dalam upaya peningkatan kesejahteraan bangsa. Demokrasi yang esensinya adalah dengan mengedepankan masyarakat, hari telah banyak ternodai oleh berbagai oknum elit politik yang pemikirannya dangkal. Ini semua dibuktikan dengan meningkatnya korupsi, bukan hanya meningkat, tapi juga menyebar keberbagai daerah dan lebih terstruktur.   Ini semua sejatinya bisa diselesaikan atau d

HAM DALAM ISLAM : TINJUAN TEORITIS MENGENAI HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF KEISLAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang             Dalam rentang peradaban dunia, menguak eksistensi manusia sebagai makhluk yang memiliki harkat dan martabat selalu menarik untuk diperbincangkan. Hal itu sama menariknya ketika manusia membicarakan eksistensi negara sebagai suprastruktur kehidupan sosial demi keberlanjutan eksistensi manusia itu sendiri. Korelasi ini bisa dipahami, sebab dalam proses interaksi itu, manusia selalu dihadapkan pada dinamika sosio-politik dan ekonomi yang bertolak tarik dengan ego-kekuasaan atau naluri kolonialisme yang praksisnya kerap despotis dan merendahkan. Titik persingungan dan ketegangan itu pula, dalam sejarah, merupakan pembuka reformasi politik eropa (akhir abad 18) lalu menjadikannya sebagai momen bersejarah lahirnya Piagam Hak Asasi Manusia.

PDI-P DALAM BINGKAI MARHAENISME : TINJAUAN ANALISIS KEKUATAN POLITIK PARTAI PDI-P DALAM PERSPEKTIF IDEOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Partai Politik merupakan unsur penting dalam suatu negara, baik itu negara demokratis maupun negara otoriter. Secara umum dapat dikatakan partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir dan anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik di negara yang menaunginya. Sigmund Neumann dalam bukunya, Modern Political Parties, mengemukakan definisi sebagai berikut: Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan berbeda. [1] Partai politik memiliki peran yang sangat penting dalam suatu negara demokrasi. Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang ditata dan diorganisir berdasarkan prinsip – prinsip kedaulatan rakyat ( Popular sover

DARI GERINDRA UNTUK INDONESIA : TINJAUAN ANALISIS KEKUATAN POLITIK PARTAI GERINDRA DALAM PERSPEKTIF IDEOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Partai Politik merupakan unsur penting dalam suatu negara, baik itu negara demokratis maupun negara otoriter. Secara umum dapat dikatakan partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir dan anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik di negara yang menaunginya. Sigmund Neumann dalam bukunya, Modern Political Parties, mengemukakan definisi sebagai berikut: Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan berbeda. [1] Adapun fungsi dari adanya partai politik di Negara Demokrasi adalah sebagai sarana komunikasi politik, sebagai sarana sosialisasi politik, sebagai sarana rekrutmen politik, dan juga sebagai sarana pengatur konflik ( co

Partai Politik

Pengertian Partai Politik Menurut para Ahli   Berikut inilah partai politik menurut ahli beberapa pengertian partai politik menurut ahli - Partai politik menurut ahli : Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik. Dalam rangka memahami Partai Politik sebagai salah satu komponen Infra Struktur Politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai Partai Politik, menurut beberapa ahli :