LIBERALISASI SEKTOR MIGAS “ Setan itu Bernama IMF : Eksploitasi Migas Indonesia dan Imperialisme Gaya Baru Negara Dunia Pertama ” Oleh : Iwan Ismi Febriyanto Pada tahun 1991 sampai pada kisaran tahun 1996, Indonesia memang sempat mencatatkan prestasinya dibidang ekonomi dengan pertumbuhan GDP rata-rata 7,7 persen (1991-1994), 8,2 persen (1995), dan 7,8 persen (1996). Namun, semua itu seketika runtuh ketika Indonesia terkena depresiasi baht Thailand yang menghantam sendi-sendi perekonomian nasional pada waktu itu. Bahkan, nilai tukar mata uang Indonesia atas dollar AS sampai menembus angka Rp 14.800 per dollar AS. Disinilah yang menjadi puncak dari prestasi Indonesia sebelumnya, yaitu krisis ekonomi yang spektakuler dalam beberapa dekade terakhir. Krisis ekonomi inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu “pasien” dari lembaga-lembaga...
Carut Marut Perburuhan di Indonesia* Oleh : Iwan Ismi Febriyanto Kaum Buruh Sedunia, Bersatulah ! Permasalahan buruh memang telah lama ada di belahan bumi manapun, ini seiring dengan perkembangan industrialisasi yang terjadi sejak abad ke 18 lalu. Di Indonesia sendiri, permasalahan buruh nyatanya memang belum menemui titik terang dengan berbagai tuntutan kesejahteraannya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah mencapai 6 % per tahunnya ternyata belum mampu memperbaiki nasib buruh secara signifikan. Di berbagai daerah, nasib buruh masih dalam taraf hidup yang tidak layak. Belum lagi pada permasalahan bahwa buruh-buruh yang tergabung atau menjadi piminan-pimpinan di serikat pekerja masih harus mendapatkan ancaman atau intimidasi dari berbagai perusahaan tempat mereka bekerja. Sebenarnya, sekelumit permasalahan ini bisa terselesaikan dengan UU yang dibuat oleh pemerintah.